Cerita Diah Juragan Indekos di Koja Terpaksa Kosan 22 Pintu Imbas Pandemi Covid-19

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Memiliki tempat kosan menjadi mimpi sebagian besar masyarakat Indonesia. Pasalnya pemilik bakal mendapatkan tambahan pendapatan tanpa harus bersusah payah setiap bulannya.

Namun pandangan itu berubah seiring dengan pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia pada awal tahun 2020 silam. Pemilik tempat kosan pun harus berdamai dengan keadaan sekarang.

Dampak pandemi membuat sebagian orang harus work from home (WFH) hingga dengan terpaksa harus dirumahkan.

[embedded content]

Alhasil para pekerja yang biasa menempati kosan, perlahan tapi pasti berkurang.

Kondisi itu yang dialami Diah Sumampau (54) dimana bisnis tempat kosan miliknya di Jalan Fort Timur No 38A RT 001 RW 010, Kelurahan Koja, Kecamatan Koja, Jakarta Utara mulai redup.

Diah menceritakan bisnis tempat kosan yang ada berdiri sejak tahun 2006 silam itu, memiliki 22 pintu alias 20 unit kosan. Namun seiring dengan pandemi, kini tidak sampai setengahnya terisi.

“Dulu lumayan, paling yang kosong ada dua kamar. Itu juga nggak lama kosongnya, ada lagi yang ngisi. Sekarang cuman ada lima orang, jauh banget,” kenang Diah, Jumat (24/9/2021).

Baca juga: Pelaku Jambret Ponsel Wanita Penghuni Indekos di Kebayoran Baru Hampir Tabrak Warga saat Kabur

Dengan biaya sewa Rp 700 ribu per bulan sudah termasuk listrik dan air, fasilitas yang didapat kasur, kipas angin hingga kamar mandi di dalam, membuat tempatnya jadi salah satu primadona.

Apalagi lokasinya cukup strategis dimana dekat dengan Pelabuhan Tanjung Priok maupun RSUD Koja membuat para penyewa berasal dari pekerja pelabuhan, karyawan dan petugas rumah sakit.

“Pandemi mulai tuh (berubah), orang kerja kan dua minggu kerja, dua minggu nggak. Dari situ daripada mereka bayar kos, mending kan pada pulang. Ada juga yang kena PHK (dipecat),” ujar Diah.

0 Response to "Cerita Diah Juragan Indekos di Koja Terpaksa Kosan 22 Pintu Imbas Pandemi Covid-19"

Post a Comment