Seburuk Apa Ramalan Sri Mulyani RI Bisa Balik ke Resesi

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah menyiapkan skenario buruk terhadap perekonomian Indonesia sejak awal dimulainya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat. Apa ekonomi RI akan kembali resesi?

Dalam skenario tersebut, Sri Mulyani memperkirakan PPKM Darurat atau kini berganti dengan PPKM Level 4 terjadi sampai dengan 4-6 minggu. Skenario itu tidak menempatkan Indonesia akan kembali resesi lagi.

Pertumbuhan ekonomi kuartal III diprediksi melambat ke 4,0 - 5,4% yoy dan kuartal IV 4,6 - 5,9%. Bila tidak ada tekanan lagi, maka ekonomi sampai akhir tahun diproyeksikan di level 3,7-4,5%.


Skenario ini dibutuhkan pemerintah untuk menyesuaikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Misalnya ketika ekonomi melemah, maka pendapatan negara dimungkinkan turun. Sehingga perlu disiapkan antisipasi dari sisi belanja maupun utang.

Sementara itu Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Tanah Air pada tahun ini pada kisaran 3,5-4,3% atau pada titik tengah 3,9%.

Salah satu dampak yang terlihat di lapangan akibat pengetatan adalah volume transaksi. Di sisi ritel melalui SKNBI maupun nilai besar melalui RTGS, pada Juni sampai Juli terjadi penurunan. Meski penurunannya tidak sebesar yang diperkirakan sebelumnya.

"Kami akan melihat 2022 lebih baik. Kami perkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan membaik, kalau tahun ini 3,5-4,3%, tahun depan 4,6-5,4%," ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam CNBC Economic Update dengan tema 'Kebangkitan Ekonomi Indonesia'.

0 Response to "Seburuk Apa Ramalan Sri Mulyani RI Bisa Balik ke Resesi"

Post a Comment